Thursday, 27 June 2013

Nyamuk dan Lingkungan Kita

Tulisan kali ini adalah mengenai gigitan nyamuk. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa posisi negara kita ini berada pada 11° LS 6°LU, dan 95°BT  141°BB,
posisi ini mengakibatkan negara kita selalu mendapat matahari, tidak ada 4 musim seperti pada negara-negara di belahan bumi selatan, maupun utara. Kondisi alam hutan hujan tropis membuat kita dianugrahi kekayaan alam baik flora maupun fauna.

Jumlah spesies serangga di Indonesia diperkirakan antara 30.000 - 40.000 spesies (http://sains.kompas.com/read/2011/12/21/15135984/60.Persen.Koleksi.Serangga.Ada.di.Luar.Negeri). Wow...hal yang patut disyukuri yah...Banyak betul koleksi serangga Indonesia.

Salah satu serangga yang saya yakini jumlahnya sangat banyak dan perkembang biakannya sangat produktif adalah nyamuk. Nyamuk adalah serangga yang tergolong dalam order Diptera; genera termasuk Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta, dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang merangkum 2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang; antarspesies berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm.

Nyamuk yang biasanya menyedot darah manusia adalah nyamuk betina. Mereka mempunyai sedotan pada kepala yang disebut Probosis, penamaan ini oleh manusia loh ya...bukan oleh nyamuk, hehe. Ketika proses pengisapan atau penyedotan terjadi, pertama-tama nyamuk mengeluarkan air liurnya ke lapisan kulit kita, liurnya ini berfungsi untuk mencegah pembekuan darah..Secara dia kan butuh darah kita untuk bertelor, jadi ga boleh beku darahnya. 

Nah, efek dari liur nyamuk ini pada kulit kita adalah alergi. Seperti bentol-bentol dan gatal-gatal. 


Ini penampakan bentol-bentol tanganku sewaktu digigit nyamuk


Di musim hujan seperti sekarang ini serangga yang satu ini sangat banyak. Keberadaannya yang sangat mengganggu karena membuat gatal-gatal, gigitan nyamuk juga dapat menimbulkan demam, seperti malaria, demam berdarah, filaria atau kaki gajah, demam kuning, dan sebagainya.


Menjaga lingkungan agar tetap bersih merupakan salah satu dari pencegahan wabah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk. Kita dapat melakukan prosedur sederhana yakni 3M (Menguras tempat penampungan air, Mengubur barang-barang bekas atau sampah non plastik yang berpotensi menampung air, dan Menutup tempat-tempat penampungan air), langkah - langkah ini bertujuan untuk menekan perkembang biakan nyamuk di sekitar kita. Pada kasus-kasus tertentu bilamana terdeteksinya suspect atau penderita penyakit akibat nyamuk pada suatu lingkungan, maka institusi kesehatan setempat dapat melakukan pengusiran atau pembasmian nyamuk dengan cara fogging atau pengasapan. Hal ini menurut saya kurang efektif karena dalam pelaksanaan biasanya dilakukan di tempat yang luas dan tidak tepat sasaran.

Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengusir adalah dengan menanam tanaman yang aromanya tidak disukai oleh nyamuk, seperti tanaman lavender, bunga geranium atau tapak dara, kecombrang, serai, dan akar wangi.

Nah, bagi yang tidak mau menderita gatal-gatal ataupun demam, mulailah langkah-langkah pencegahan wabah penyakit akibat nyamuk seperti yang telah disebutkan diatas. :)

No comments:

Post a Comment